Seorang teman (lebih tepatnya saudara jauhku yang belasan tahun belum pernah bertemu kembali) mengatakan, "Awal pertemuan adalah kesempatan dan ujung pertemuan adalah tujuan. Dan apalah arti wujud suatu pemahaman jika jiwanya terkurung di sebuah ketinggian".
Bahkan sampai saat ini pun aku masih harus mencoba memahami kata-katanya tersebut. Bila kita telah sampai di suatu titik dimana kita telah menganggap itu sebuah tujuan, lalu apakah yang akan terjadi sesudahnya? Lalu dimanakah sebenarnya ujung pertemuan itu? Bagaimana caranya mengetahui bahwa itu adalah sebuah penghujung? Ia menyuruhku untuk mengkalibrasi kata-katanya tersebut. Ah, berapa kali lagi harus kuperas benak ini untuk menemukan makna yang tersirat di dalamnya. Dan bukankah pada tiap penghujung, akan ada awal baru lagi sesudah itu, menuju ujung kembali, lalu mengulangi entah kali keberapa. Membentuk siklus? Infinite? Tak terhingga? Hmmmm.....
*mending makan kuaci aja ahhh*.....
*mending makan kuaci aja ahhh*.....
Intermezzo yang bikin jidat mengkerut. He he :P
BalasHapusBagi kuacinya dong.
Salam.. .
Ini kuacinya :)... *sambil ngasih kuaci*...
BalasHapus