Adakah yang lebih pagi dari matamu, Ibu? Tempat dimana aku selalu ingin menerjunkan alamat terakhir yang mesti kutelusuri. Walau seringkali ada celah yang melingkungi, membuat kita terjatuh dalam ranah yang bernama konflik, tetap saja matamu adalah pagiku. Dan bila mata itu kelak terpejam, masihkah aku menjumpai pagi meski hanya sekelebat?
Senja....dunno why....i love it.... dan aku ingin pulang di kala senja, ketika matahari merendah pada sang malam...
aku mencintai jingga
saat semesta dinaungi semburat yang mempesona
jingga, semesta menjingga
ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,
mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari
wahai senja..
terimalah aku sebagai kabut
setia menantimu menyambut malam
menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam
meruntuhkan segala penat dan kesenduan
bersujud hanya untuk satu nama teragung
dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,
aku ingin pulang di kala senja
kembali pada kisahku yang terukir di langit
hening dan abadi.
saat semesta dinaungi semburat yang mempesona
jingga, semesta menjingga
ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,
mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari
wahai senja..
terimalah aku sebagai kabut
setia menantimu menyambut malam
menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam
meruntuhkan segala penat dan kesenduan
bersujud hanya untuk satu nama teragung
dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,
aku ingin pulang di kala senja
kembali pada kisahku yang terukir di langit
hening dan abadi.
hidup ini selalu ada pagi, siang, malam den senja. di kala pagimu -- ibu -- kelak tiada, masih ada siang malam dan senja, hidupmu akan tetap berlanjut. karena semua layaknya roda :)
BalasHapusRibuan kilo jalan yang kau tempuh, lewati rintang untuk aku anakmu, ibuku sayang..masih terus berjalan walau tapak kaki penuh darah penuh nanah. sepenggal syair dari lagu Iwan Fals yang berjudul Ibu
BalasHapus@Andaka Rizki Pramadya : Terima kasih ya :) :)
BalasHapus@Fajar : Love that song :)