aku mencintai jingga

saat semesta dinaungi semburat yang mempesona

jingga, semesta menjingga

ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,

mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari

wahai senja..

terimalah aku sebagai kabut

setia menantimu menyambut malam

menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam

meruntuhkan segala penat dan kesenduan

bersujud hanya untuk satu nama teragung

dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,

aku ingin pulang di kala senja

kembali pada kisahku yang terukir di langit

hening dan abadi.

Minggu, 10 Juli 2011

Aku dan Langit

Duduk memandang langit
Tak ada bulan
Tak ada bintang
Sesekali ada gemuruh kecil disana

Kali ini aku diam saja 
Biarkan langit yang menerka
Gemuruh apa yang sedang terjadi dalam dadaku.

4 komentar:

  1. aku tau, aku tau...gemuruh itu mungkin bukan kali ini saja kau rasa. kemarin pernah pula ia singgah, tapi kau acuhkan. *soknyambung2in*

    BalasHapus
  2. Langsung keluar rumah, ternyata bener gak ada bulan dan bintang... :) ya iyalah ini kan udah pagi haha.... :)

    ADuh ada gemuruh apa nih Nilla dihatinya hhe... :)

    BalasHapus
  3. memang apa yang terjadi sehingga terdengar suara gemuruh di dada?

    BalasHapus