aku mencintai jingga

saat semesta dinaungi semburat yang mempesona

jingga, semesta menjingga

ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,

mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari

wahai senja..

terimalah aku sebagai kabut

setia menantimu menyambut malam

menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam

meruntuhkan segala penat dan kesenduan

bersujud hanya untuk satu nama teragung

dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,

aku ingin pulang di kala senja

kembali pada kisahku yang terukir di langit

hening dan abadi.

Minggu, 19 Juni 2011

Pada Satu Titik

Akan ada saatnya kita berdiri pada satu titik untuk menoleh ke belakang. Dan menyadari bahwa kita kuat, ternyata kita bisa melewati tiap luka paling perih pun, dan bahwa sebenarnya kita mampu melewati semuanya.


2 komentar:

  1. baca tulisannya, jadi menyadari juga :) ternyata satu persatu ketakutan bisa diatasi :D

    BalasHapus
  2. @alyanayla : Ya, seharusnya begitu :)

    BalasHapus