aku mencintai jingga

saat semesta dinaungi semburat yang mempesona

jingga, semesta menjingga

ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,

mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari

wahai senja..

terimalah aku sebagai kabut

setia menantimu menyambut malam

menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam

meruntuhkan segala penat dan kesenduan

bersujud hanya untuk satu nama teragung

dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,

aku ingin pulang di kala senja

kembali pada kisahku yang terukir di langit

hening dan abadi.

Rabu, 13 Oktober 2010

Dear Bianglala Senja


Dear bianglala senja,
Hari ini hampir saja aku rubuh
Mematuk-matukkan hati pada sore yang tersisa selapis
Akankah tereja bila aku terus mendakinya tanpa kata-kata?
Kau mungkin saja tahu betapa aku selalu merimis air mata pada tiap pagi
Ah, kuharap ia menjelma pada sisa hujan di helai rambutmu
Kau bilang, kau selalu menyukai hujan
Aku disini dengan tangan tengadah dan doa lamat-lamat agar kau tak tergilas dalam hujan yang menggigil.

Dear bianglala senja,
Mungkin ada saatnya nanti aku akan membiarkanmu pulang pada rumah yang dapat melepas lelahmu
Pulanglah.
Labuhkan segala rindumu
Tinggalkan aku dalam waktu yang memburu
Mengais-ngais huruf dan tanda baca
Untuk kutulis sajak paling sunyi yang tertetas dari sepenggal doa.

Dear bianglala senja,
Sore telah patah dan runtuh
Hatiku tinggal separuh
Cukup sebagai isyarat bahwa semua sudah luruh

Gambar dari sini 

17 komentar:

  1. hati tinggal separuh...
    saat bianglala senja berakhir...
    temukanlah separuh hatimu kembali
    pada bianglala senja esok
    karena dia hanya ada buatmu...

    BalasHapus
  2. bianglala senja
    dalam kegalauan aku bertahta
    menunggu malam menempati singgasana
    sembari menanti kedatangannya :p

    BalasHapus
  3. Dear bianglala senja,
    Sore telah patah dan runtuh
    Sementara aku masih di sini
    Mencoba mengais serpihan hati
    Yang terserak di antara puing-puingnya

    Dear bianglala senja,
    Sore telah benar-benar luruh
    Membawa separuh hati yang gemuruh
    Sementara aku masih di sini
    Menanti hingga esok sore kembali
    Melukis segaris cinta dalam harmoni...

    BalasHapus
  4. kau adaLah rumah terbaik yang pernah ku singgahi
    tidak berniat untuk kembaLi ke rumah ku
    karena aku enggak punya rumah, cuma kontrakan aja
    hihihi...

    BalasHapus
  5. Indah sekali puisinya mbak Nilla. Untuk siapakah ini ? :)

    BalasHapus
  6. semangat ya Ning, ada banyak sinar indah di depan

    BalasHapus
  7. aku berharap semoga bianglala menyempurnakan hati yang tinggal separo... semoga semua tak segera luruh...

    BalasHapus
  8. Bianglala senjaMu membuatku terharu,hmmm

    aku suka puisinya nilla,,nice..:)

    salam.

    BalasHapus
  9. Semoga yg separuh lagi ditemukan esok hari.... dan akhirnya bukan kata luruh yg keluar.... :)

    Semangat :)

    BalasHapus
  10. Dik Nilla... aku ga pandai puisi... tapi Dik Nilla mesti Semangattttt!!!! (sekalian lompat2 di daun gugur...)

    BalasHapus
  11. dear bianglala senja, dan pada saat ini juga aku ingin bertanya. bianglala senja itu apa mbak?

    BalasHapus
  12. Kak Diana....Semoga separuh hati itu esok masih ada.. :)


    chika....lebih baik menunggu malam yang pasti datang.. :D


    Lone Fighter....Ya, melukis segaris cinta di atas pasir
    Pada akhirnya tersapu angin entah kemana
    Sementara hati masih terus bergemuruh..


    Om Dek.... -_-'..cepe deh...


    Mba Winny....Untuk seseorang yang kusebut Bianglala Senja mba.. :)


    Mas Pakies....Iya mas, selalu ada sinar indah di depan ^_^


    Mas Sukadi....Semoga... :)


    Langit....Salam kembali..^_^


    Ferdinand....Yup Fer...trims ya.. :)


    Kak Ami....Yippiii...^_^
    Bagi2 daun gugurnya ya kak..


    Riska....Bianglala senja = pelangi senja.. :)

    BalasHapus
  13. maaf yah Mbak Dek, kebetuLan Om Dek Lagi enggak pegang uang recehan nih. ada juga upiL (^_^), hihihi...

    BalasHapus
  14. Yang ga recehan juga aku terima kok om dek.. :">

    BalasHapus
  15. uang recehan Lagi habis dan uang ga recehan Lagi kosong, hihihi.

    BalasHapus
  16. Sama aja ga punya uang dong :p

    BalasHapus
  17. koq tau sich. kira2 begono dueh, hihihi...

    BalasHapus