aku mencintai jingga

saat semesta dinaungi semburat yang mempesona

jingga, semesta menjingga

ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,

mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari

wahai senja..

terimalah aku sebagai kabut

setia menantimu menyambut malam

menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam

meruntuhkan segala penat dan kesenduan

bersujud hanya untuk satu nama teragung

dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,

aku ingin pulang di kala senja

kembali pada kisahku yang terukir di langit

hening dan abadi.

Kamis, 01 Juli 2010

Selendang Ibu

 

terkesiap aku menyusuri jejalan ini
jalan menuju rumahku
dimana aku belajar mengenali aroma ibu
tempat kali pertama aku mencecap ruang dunia,
yang menawarkan dalil-dalil kehidupan,
untuk bekalku dalam perjalanan panjang
di sebuah pertigaan aku berbelok ke kiri
semak dan belukar bersenda gurau dengan cuaca
batu-batu bergulat dalam kesunyian
sedang aku mencari sebuah jawaban
dari pertanyaan yang tak terselesaikan

teringatku pada surat di laci kamar :
" pulanglah Fa. Ibumu telah kembali pada Sang Empunya. Tengoklah sebentar. Walau hanya tinggal pusara."
_Kakakmu_

hati ini mulai membuncah
terngiang wajah ibu
bergerak-gerak lembut di pipiku
mengusap air mata yang membanjir
jatuh berderai-derai menghujam tanah
tiba di rumah,
tak ada ibu.
hanya selendang melambai
menjejalkan aroma kerinduan seorang anak
yang tak pernah pulang ke pangkuan.

note : Dari kisah seorang kawan yang baru saja melepas kepergian Ibu yang lama tak pernah dijumpainya. Semoga kawanku diberikan ketabahan dan keikhlasan, dan ibunya mendapat tempat yang layak di sisi-Nya...Amin...( yang sabar ya Fa..) 

Sumber Gambar : di sini


Smiley

4 komentar:

  1. Fikri Wardhana2 Jul 2010, 08.52.00

    Selagi masih ada orang tua, jangan pernah disia-siakan. Karena nanti bisa nyesel.

    Ibuuuu...i lop yu

    BalasHapus
  2. Amin ya Allah..
    Thx ya kak, aku jadi inget mama di rumah. Aku jarang banget diem di rumah, jarang punya waktu buat mama. Hiks...aku mau luangin waktu buat lebih banyak.

    huhuhu

    BalasHapus
  3. pergantian bulan ada puisi gress tentang mommy =D trims Nilla *selalu berasa adem main ke sini* qe3

    BalasHapus
  4. :::Setuju banget Fikri, jangan pernah menyia-nyiakan orang tua... :)

    :::N4N4 sama-sama say...mulai sekarang sebisa mungkin luangkan waktu lebih banyak untuk mama ya...

    :::Mas Inung...aku baru aja nanam pohon mas...hehe...
    makasi kembali mas..semoga bermanfaat ya... :)

    BalasHapus