ketika aku berlutut untuk mengumpulkan jejak kekecewaan dan seonggok luka
aku tersadar
bahwa hidup itu tak mudah
terlalu banyak penantian sia-sia
juga raut yang menyiratkan kesenduan
betapa pun banyaknya batu, angin, jurang, panas
yang membuatku bersembunyi
biar aku tak bertemu lagi dengan denyut kehidupan
aku menyadari
bahwa hidup memang tak mudah
dan aku adalah pion yang menjalaninya
bahwa aku
harus menempuh semua itu.
Bogor, 2003
Ditulis saat aku berusaha bangkit dari keterpurukan karena Myasthenia Gravis .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar