aku mencintai jingga

saat semesta dinaungi semburat yang mempesona

jingga, semesta menjingga

ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,

mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari

wahai senja..

terimalah aku sebagai kabut

setia menantimu menyambut malam

menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam

meruntuhkan segala penat dan kesenduan

bersujud hanya untuk satu nama teragung

dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,

aku ingin pulang di kala senja

kembali pada kisahku yang terukir di langit

hening dan abadi.

Jumat, 23 Maret 2012

Di Sebuah Jalan

Ada yang tiba-tiba mengintip dari ingatannya, ketika menyusuri sebuah sisi jalan yang penuh desing dan deru kendaraan bermotor itu. Seperti tak pernah berhenti mengabarkan bahwa semua sudah tak lagi sama. Dengan lirih ia berharap untuk sejenak saja menjadi kerikil di tepi jalan, dengan ingatan yang membatu. Sehingga bila nanti ia lewati jalan itu sekali lagi, tak ada yang mengintip kembali dari ingatannya.
Diam-diam matanya menyeruput sebuah kisah yang mendadak menggelar pesta di sepanjang jalanan itu. Ia memejam, tak hanya mata, tapi juga hatinya.

8 komentar:

  1. meski semua tk lagi sama.. kerikil dijalan akan selalu ada, kran kerikil dibersihkan seperti apa pun akan selalu kembali ke jalan itu.

    selalu ada tempat istimewa meski dengan mata dan hati yang terpejam

    _Asinan Bogor_

    BalasHapus
  2. tetep semangadh ya La :))

    Ditunggu loch postingan yg lain

    Inspiritatif bgdh

    _ Asinan Bogor_

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmmmm.....Asinan Bogor siapa ya? *curiga :))

      Hapus
  3. Alooow kawan, kemana sj selama ini ?
    Mudah mudahan kamu baik baik saja ya dan kuharap banyak juga kebaikan kamu dapati pada keseharianmu.

    Eh.. . Ada kenangan apa dijalan itu ?
    Hingga ia membekas erat di benakmu kawan.

    Salam.. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallooo Mood...ada kok jadi pengintai aja :D

      Aminn...makasi doanya yaa. Semoga Mood pun demikian.

      Btw, hanya membayangkan bila melewati sebuah jalan yg penuh kenangan kok..hehe..ga ada kenangan khusus..

      Hapus
  4. mbak beberapa puisinya bagus bagus ya

    BalasHapus