aku mencintai jingga
saat semesta dinaungi semburat yang mempesona
jingga, semesta menjingga
ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,
mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari
wahai senja..
terimalah aku sebagai kabut
setia menantimu menyambut malam
menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam
meruntuhkan segala penat dan kesenduan
bersujud hanya untuk satu nama teragung
dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,
aku ingin pulang di kala senja
kembali pada kisahku yang terukir di langit
hening dan abadi.
saat.. cinta tidak perlu diungkapkan dengan kata-kata
BalasHapushmmmmm.. mencintai dalam diam,, tapi hati yang bica,, nice dik... btw pa kbr?
BalasHapustapi hati yang bicara maksudnya dik,, waduh kok bisa kurang gitu ya,,hehehe.. im so soriii...hehehe
BalasHapuswaaa...aku pnya catatan juga ttg iniii...mampir ke blog aku mbak...hahahahaa
BalasHapusGenerasi biru (genbi).
BalasHapus@Fajar : Ya... :)
BalasHapus@Kak Ami : It's ok kak
Me? Not too bad.... :)
Trims udah mampir terus kesini ya...
@Nick Salsabila : Ow ok.. :)
@Baha Andes : :)