aku mencintai jingga

saat semesta dinaungi semburat yang mempesona

jingga, semesta menjingga

ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,

mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari

wahai senja..

terimalah aku sebagai kabut

setia menantimu menyambut malam

menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam

meruntuhkan segala penat dan kesenduan

bersujud hanya untuk satu nama teragung

dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,

aku ingin pulang di kala senja

kembali pada kisahku yang terukir di langit

hening dan abadi.

Jumat, 15 Juli 2011

Bincang Malam yang Singkat

Tuhan, malam ini aku capek dan ngantuk sekali. Pejamkanlah mataku. Jangan biarkan aku terjaga seperti malam-malam sebelumnya. Malam-malam panjang dimana aku mengejanya hingga pagi tiba. Aku ingin tidur, melumatkan semua yang terjadi dalam ketidaksadaranku. Setidaknya hanya untuk kali ini saja, biarkan aku lelap lalu melupakan semua peristiwa yang membuatku berteriak tanpa suara dan menciptakan hujanku sendiri. Aku benar-benar lelah. Kutitipkan segala lukaku pada-Mu. Bila Kau berkenan, hapuslah luka-luka itu seperti Kau menyuruh ombak untuk menghapus jejak-jejak kaki di pasir pantai. Bila tidak, tolong bendunglah semua air mataku, agar ia tak lagi membasahi malam-malam ini dan malam-malam nanti.

3 komentar:

  1. Semoga lelap itu bisa menjadi bagian tidurmu, lelap yang nikmat penghapus penat.
    Semoga Allah mengabulkan doamu.

    Salam.. .

    BalasHapus
  2. Semoga Allah jadikan semua itu indah pada waktunya ya mbak.. :D

    BalasHapus
  3. Amin....terima kasih Mood & Hasyim :) :)

    BalasHapus