Sekuntum Plumeria menebak-nebak sendiri takdirnya. Adakah aku lahir dari telapak tangan yang meminta langit, atau aku mekar dari doa-doa yang berjatuhan? Katanya. Seribu gerimis turut berserakan di antara kelopaknya. Tak henti mengisahkan tentang kepulangan dan kepergian. Kau tahu? Tiap kali siang mengetuk pintu, langit kembali menanak rindu. Menuntaskannya di balik nisan dan sebuah nama. Lalu disana ditemukan kesakralan jiwa yang bersanding dengan keheningan. Memuisikannya menjadi kalimat yang gagal tersampaikan, gagal bertunas. Tapi Plumeria tahu, kalimat-kalimat itu dipeluknya dan dikecup setiap kali ada mata yang menitikkan duka. Dipelihara, untuk kemudian diwujudkannya sebagai bunga yang bermekaran.
Senja....dunno why....i love it.... dan aku ingin pulang di kala senja, ketika matahari merendah pada sang malam...
aku mencintai jingga
saat semesta dinaungi semburat yang mempesona
jingga, semesta menjingga
ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,
mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari
wahai senja..
terimalah aku sebagai kabut
setia menantimu menyambut malam
menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam
meruntuhkan segala penat dan kesenduan
bersujud hanya untuk satu nama teragung
dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,
aku ingin pulang di kala senja
kembali pada kisahku yang terukir di langit
hening dan abadi.
saat semesta dinaungi semburat yang mempesona
jingga, semesta menjingga
ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,
mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari
wahai senja..
terimalah aku sebagai kabut
setia menantimu menyambut malam
menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam
meruntuhkan segala penat dan kesenduan
bersujud hanya untuk satu nama teragung
dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,
aku ingin pulang di kala senja
kembali pada kisahku yang terukir di langit
hening dan abadi.
bunga plumnya baru pada mekar ya kak??
BalasHapushihi..
apa kabar kak, selalu smangat nih buat trus di jalur sastra,,
jadi ingat rumah klo ingat bunga ini, klo pagi ktika smua orang brngkat kerja, dan skolah pasti hnya bunga ini yang jd temen mama, hhe
@Tito : Ada yang homesick niiiiy :P
BalasHapusInget rumah apa inget mama..hoho..
Semoga lancar di jalur ini (suka angot2an sih..hehe)
Kalau kangen rumah, pulkamlah To. Kampuang maimbau-imbau tuu :D
hahahhaha,,, sukses trus kak aku doa'in...
BalasHapusyuukk pulkam, pas lebaran aja tapinya ..:p
@Tito : Amiiin...makasi doanya yaaa :)
BalasHapusKalo jadi pulkam jangan lupa bawa oleh2 ya *pulkam aja belum udah minta oleh2* :D