aku mencintai jingga

saat semesta dinaungi semburat yang mempesona

jingga, semesta menjingga

ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,

mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari

wahai senja..

terimalah aku sebagai kabut

setia menantimu menyambut malam

menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam

meruntuhkan segala penat dan kesenduan

bersujud hanya untuk satu nama teragung

dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,

aku ingin pulang di kala senja

kembali pada kisahku yang terukir di langit

hening dan abadi.

Minggu, 07 November 2010

Waktu Adalah Jawaban?

D : Maaf dek, apa kamu ga mau menikah?

Pyaaaaar!! *Berasa ditimpuk ayam idup sekampung* ( Plis deh lebay banget!! ) -___-
Itu adalah sms ke-sekian setelah beberapa sms basa basi sebelumnya yang dikirimkan oleh seseorang, yang sudah beberapa lama tidak menjalin komunikasi.

Aku : Ya iyalah, aku masih normal kalleeeeee.... :D *nyengir kuda*
D : hehe, abis kayaknya kamu ga ada niat kesana. Mau masuk lagi tapi ragu, yg dulu aja ga ada jawaban..hmmmm

Aku : Ntar kak, kalau ada yang "klik"
D : Yg klik itu ky gmn?

Aku : Ya yang bunyinya "klik", masa "pletak"

D : Kalo bunyinya jger blentang tak kres druss pretok prang?

Aku : Jatoh ya kak?
D : hahaha

------------------------------------------------------------------

DAMN!! Akhirnya air mata menetes juga setelah masuk lagi sms-sms berikutnya yang seperti "menghakimi", tanpa tau persis permasalahan yang sedang dihadapi. Wajar aja sih ada pertanyaan seperti itu, tapi jangan sok tau juga lah. Dalam kondisi biasa, mungkin aku akan menanggapinya dengan santai tanpa beban. Bukannya ga mau, tapi ada beberapa poin yang menghambat untuk meneruskan keinginan tersebut. Terserah deh, mau bilang apa. Pesimis, putus asa, mudah menyerah, apalah itu namanya...ga penting!!

Ibaratnya gini, aku tuh pengen banget naik gunung. Tapi akhirnya keinginan itu terpendam dalam-dalam, bukan karena aku takut jatoh atau takut di cilukba-in sama macan tutul trus dilalap mentah-mentah, BUKAN. Bukan juga karena udah menyerah duluan dan ga mau berusaha. Boro-boro naik gunung, naik tangga satu lantai atau berhasil jalan menyusuri jembatan busway aja udah girang bukan kepalang kaya' orang abis menang kuis atau menang lotre. Ya, itu kenyataannya. Apa "dia" mau memperjuangkan keinginanku untuk naik gunung dengan mengorbankan dirinya sebagai "ojek gendong"?.. :D

Kalau iya, sampai dimana kesanggupannya? Sanggup sampai ke puncak gunung sambil nyanyi-nyanyi lagu "Naik-naik Ke Puncak Gunung"? Aku juga ga mau egois lah. Dan ga mau juga jadi beban untuk orang lain.

Bisa aja aku memberikan kepercayaan. Tapi ketika aku melihat realita bahwa untuk hal-hal sederhana saja "mereka" mudah mengeluh dan tak bersemangat ( misalnya : seseorang yang baru menempuh Bogor-Jakarta dengan motor aja udah mengeluh capek dan bla bla bla....), gimana aku bisa merajut benang-benang kepercayaan itu. Belum apa-apa benangnya udah dibikin kusut atau malah digunting-guntingin pake gunting rumput ( cukup! ). Sementara apa yang akan dihadapi nanti jauh lebih berat daripada hanya sekedar jarak yang berkilo-kilometer itu. 

Yach, tapi di balik itu semua....keyakinan itu perlu. Seperti yakin bahwa akan ada pelangi setelah hujan ( katanya ).. -____-. Yuk ah, yakin aja.... :))

*Tiba-tiba sehabis maghrib dapat sms dari seorang teman dekat, "Optimis dalam keadaan apapun. Waktu akan menjawab semuanya."*. Iya gitu?

Sudahlah, mari optimis!! *ngunyah-ngunyah keyboard* -___-

25 komentar:

  1. semangaaaaaat ^^/

    kadang ketika tidak tau alasan sebenarnya langsung saja menjatuhkan penilaian -_-" itu memang sepertinya yang sering terjadi >.<

    BalasHapus
  2. "misaLnya: seseorang yang baru menempuh jarak Bogor-Jakarta dengan motor aja udah mengeLuh capek dan bLa bLa bLa.....

    Om Dek jadi pingin garuk2 aspaL nih, berasa di sentiL upiL. (mungkin) bukannya ngeLuh, tapi cuma sekedar cerita aja abis meLewati perjaLanan yang panas dan macet. -_-'

    ini namanya curcoL yah? :P

    BalasHapus
  3. Benarkah waktu adalah jawaban?, kalaupun waktu adalah jawaban berarti sekarangpun harusya sudah terjawab..he.he (maaf, bcanda mbak)

    Terkadang apa yang kita rasakan tidak sama dengan yang orang pikirkan, sehingga hanya akan membuat kita merasa terhakimi. Hidup terkadang 'aneh', menyimpan rahasia yang selalu membuat kita serasa 'pasrah' dengan waktu. Namun saya percaya bahwa Cinta-NYA abadi...
    :)

    BalasHapus
  4. "optimis dalam keadaan apapun"
    saya suka kata2 itu,,,
    peganglah kata2 itu...
    pasti akan ada jalan keluarnya...

    BalasHapus
  5. Assalamu'alaikum Ning Nilla,
    terkadang apa yang kita pikirkan belum tentu sama sama dengan yang orang lain rasakan. Bukankah lebih baik memberikan khusnudzon dan dibumbui dengan istiharah Insyaallah akan terjawab siapa dan bagaimana pengendara bogor jakarta itu bersikap pada kita. Ketulusan cinta semata karena mencari ridha Allah dalam membina biduk rumah tangga, insya Allah membuka mata hati seseorang bahwa siapapun, bagaimanapun kondisi pasangan kita, itu adalah bagian terindah yang diberikan Allah pada umatnya.
    Semangat ya Ning, Pakies turut mendoakan agar semakin dimudahkan ke depannya.
    Maaf berlebihan dalam komentar

    BalasHapus
  6. Inge....Iya, kalau memang ga ngerti apa yang terjadi mungkin lebih baik diam atau bertanya dulu sejelas-jelasnya ya :)


    Om Dek....Mengeluh dengan bercerita kan beda ooooom :D
    Aku juga tau lah gimana orang yang bercerita, gimana orang yang mengeluh. Aku ga nyentil Om Dek kok, tapi "nendang" :P


    Mas Sukadi....Kalau sekarang "Waktu" ga bisa jawab mas, dia belum belajar secara optimal.. :D
    Memang seringkali seperti itu. Tapi setidaknya setiap orang mungkin mempunyai ruang-ruang tertentu yang tidak ingin diusik. Dan ada baiknya kita menghargai itu, sehingga terhindar dari hal-hal yang sepertinya "menghakimi"..

    *Dan aku pun percaya bahwa hanya cinta-Nya yang abadi :) *


    Vivieck....Pasti ada jalan keluar, kalau mau percaya ^^
    Optimis!!


    Mas Pakies....Wa'alaikumsalam Mas..
    Amin..tapi seringkali kenyataan menyuguhkan hal yang berbeda. Ketika kita mempercayai bahwa hari ini tidak akan turun hujan, tetap optimis dan berdoa, tapi memang pada dasarnya hujan hari itu akan turun, dan itulah kenyataannya. Dan dalam hal ini mungkin itulah jawabannya :)

    Yup, pastinya tetap semangat....trims ya mas ^_^

    BalasHapus
  7. Nil, gpp, apapun pilihanmu, nikmati aja hidupmu ;)

    BalasHapus
  8. *hahha..kebayang deh tuh yg ketendang hihih..pis ah om..:p

    klise memang de, dng meyakini "pelangi pasti datang setelah hujan badai" atau "biarin waktu yg menjawab"

    pelangi mnrtku adalah sebuah pengharapan. bs dibayangin kan kl harapan kita seindah pelangi..warna warni dalam satu balutan..nah, skrg gmn caranya supaya kita bs memiliki pengharapan yang seindah pelangi tadi...tentunya harus ada pemikiran yg positif, yang kuat, yang benar2 mencerminkan keinginan kita..pasti, rasa optimis dan segar bugar mewarnai hidup kita deh...

    waktu...mnrtku waktu adalah pemberian Tuhan yang paling sakti..ia bisa ngapa2in kita..dlm arti, waktu bs mengubah segalanya hanya dalam satu detik atau malah lebih pendek lagi..waktu adalah rahasia Tuhan...menghargainya adalah bijak..saat waktu terasa indah..di sanalah hati kita bisa bersandar dan terus tersadar, bahwa hidup ini indah...:)

    mengalir aja de..kl ada yg nanya lagi..bilang aja "besok," hihihi...

    dan kalopun hrs optimis, jngn sampe keyboardnya dikunyah2 ya de..tar km ga bs blogging lagi dong..dan aku pasti kangen...:d

    BalasHapus
  9. ihhh... pas baca ditimpuk ayam sekampung, jadi ngeri. Bukannya jadi benjol tapi kena cakar n muka kita jadi kemoceng qe3 keep smile, Nilla tapi mending ngunyah Kitkat daripada keyboard :D

    BalasHapus
  10. -rif....Yup, apapun itu, yang pasti harus dinikmati ^_^


    Kak Diana....*hihi....*

    Komentarnya daleeeem.. :)
    Iya kak, terlepas dari klisenya kalimat-kalimat itu, satu hal yang aku percaya bahwa Tuhan memberikan yang terbaik bagi kita. Jadi, baik pelangi itu akan datang atau ga setelah hujan, atau apakah nanti waktu akan benar-benar menjawab.....pada akhirnya semua ga penting lagi. Karena yang terbaik sudah didapatkan, bagaimanapun bentuknya. Tinggal kita yang menyiapkan hati untuk terus fan terus dilapangkan menerima semua yang terbaik dari -Nya.. :)

    Iya deh kak, kalau ada yang nanya lagi aku jawabnya besok aja..hehe

    *Keyboard ternyata enak juga buat cemilan :D*


    Mas Inung....hehe..
    Ayamnya hidup pula mas :D
    Lumayan buat gantiin kemoceng, jadi ga perlu beli.

    *Tiba-tiba kangen jadi kangen Kitkat :D*

    BalasHapus
  11. aku datang lagi... maaf dik, tadi pagi dah datang ke sini, tapi kayaknya koneksiku lagi payah, setiap dah tulis komen ga nyampe2, hehehehehe

    aku hanya bisa termangu membaca tulisan puisinya, wuaah... coba aku bisa nulis puisi kayak gitu, mesti aku sosialisasinya berkesan daleeeem...

    slalu optimis saja dik, Allah selalu memberi yg terbaik untuk kita..Semangat!!!!! senyum dikit lah.... dan eitts... keyboardnya rasa coklat apa vanilla????

    BalasHapus
  12. @ upiL :
    aduh!!!, atit nih. hihihihi.....
    aneh, kok pada doyan nyemiL keyboard yah?.

    @ Mbak Diana :
    emang besok ada apa yah Mbak?, padahaL minggu depan saya sudah rencana Lho :D

    BalasHapus
  13. @nilla...sip sip...km udah bs nyimpulin dngn baik dan bijak hehe...meski klise, tp dia masih layak dijadikan suatu 'motto' bwt kita, krn arti di balik itu bener2 bs membuat kita bangkit; dng berserah diri kepadaNya hingga kita sanggup menghadapi apapun yg sudah seharusnya kita jalani...:)

    *om rame..besok ada yang nanyain ke nilla hihi..tp kl mo diundur minggu depan jg boleh..yg penting pasti...:P hihihi

    BalasHapus
  14. Chayo.... :P

    kadang orang lain emank gak akan ngerti hidup kita... dan kadang biarpun ada orang yang bilang bisa dan mau nerima kita apa adanya... kenyataannya beda 180 derajat... sekitar 4 tahun lalu aku pernah ditinggal nikah sama seseorang haha.... dan sekarang masih mencoba percaya sama tuan putri hhe.... Semangat :P

    BalasHapus
  15. Kak Ami....Tetep senyum dong kak :D
    Optimis atau apapun, yang terpenting harus percaya semua yang datang adalah yang terbaik dari Allah :)
    *Keyboardnya rasa va-Nilla kak...hehe*


    Om Dek....Cobain aja Om Dek, enak deh. Lebih enak daripada monitor -___-
    Minggu depan ada rencana apa Om Dek? Ikuuut :P


    Kak Diana....Iya kak..pokoknya semangat teruuus!!! ^_^
    Karena kalau bukan kita sendiri, siapa lagi yang bisa membawa diri sendiri untuk bangkit. Semua keputusan ada di tangan kita dan semua cara untuk menikmati juga hanya kita sendiri yang tau :)


    Ferdinand....Bener banget!! Kalau seperti itu mendingan ga usah ngomong kali ya, langsung dibuktikan aja :D

    *Haa...patah hati 4 tahun yang lalu ya :P. Ikutan Ferdinand ah, mencoba percaya dengan tuan putra...hehe*

    BalasHapus
  16. @ upiL :
    rasanya renyah kaLi yah, Lebih garing dari pada garuk aspaL. :D

    ada deh, ini acara khusus orang dewasa. :P


    @ Mbak Diana :
    siiiip..., saya tunggu kabar baiknya. :))

    BalasHapus
  17. Om Dek....Baiklah, sebagai anak imut yang penurut aku ga ikut-ikutan :D

    BalasHapus
  18. @ upiL :
    hohohoho..., ngaku2 imut. :P

    ada juga Om Dek, cowok imut yang canggih. kaLo upiL cewek yang weeeeeek. :D

    BalasHapus
  19. Okelah Om Dek...sebagai yang JAUH LEBIH MUDA aku ngalah aja.. :P

    BalasHapus
  20. asswrwb...halo Nilla....p kbr nih? smg semua baik2 saja...woiiii yg semangat dung say...ayo asah trs kemampuan menulisnya, spy suatu saat bs diterbitkan dlm bentuk buku...urusan lain..biarlah, semua sdh ada yg ngatur..Okay!..ttp Semangat dan Tersenyum...!

    BalasHapus
  21. hihi..liat yg gi 'berantem' ahhh...:p

    *om, ngalah kenapa sih..? org udah lebih tua jg..hihihi

    BalasHapus
  22. Mba Tiwi....Wa'alaikumsalam WW Mba..^^
    hehe...iya mba, tetap semangat!! Makasi yaaaaaa....


    Kak Diana....Iya kak, udah tua suka ga mau ngalah sama anak kecil :D

    BalasHapus
  23. adek.....ceritanya asyk ...buatnya.....dah lama lum...kakak..minta ajarin dong buat cerita ginian.....hehehehehe

    BalasHapus
  24. salam kenal.
    indah skali puisinya.
    tapi jangan dipaksa untuk pulang dikala senja,
    tak ada waktu permanen untuk kita pulang.
    semua tergantung pada penguasa jagat ini, yakni Allahu rabbi.
    wasalam

    BalasHapus
  25. sorry dek! url blogku yg ini, tq

    BalasHapus