Kalau saja dengan menulis, semua perihku luruh, akan kutulis segala yang bermudikan dalam diri ini. Biar lepas semuanya, gugur di udara. Dan aku dapat kembali berdamai dengan malam, melelapkannya dalam secangkir mimpi, tanpa ada rintik dari sudut mata.
Kalau saja aku menjadi seperti hujan, dapat dengan mudah menghapus jejak yang diciptanya sendiri, akan kudesirkan tiap tetes yang ada, agar segalanya hilang dan tercabut, tak lagi bisa kulihat.
Kalau saja aku bisa mengeluarkan hatiku sendiri, aku ingin membersihkannya, mencuci tiap peristiwa yang bersandar disana, meski lubang-lubang luka itu tak pernah tertutup kembali.
Kalau saja kotak Pandora itu benar-benar ada, aku akan masuk dan berdiam saja di dalamnya, menjadi sebuah fragmen yang menyusun serpihan keheningan.
Kalau saja suaraku menjelma desau angin, akan ada banyak kisah yang mengulur dari bait-bait bahasaku, untuk kemudian berhiliran di antara pucuk-pucuk rumput, sebelum lenyap dalam dirinya sendiri.
Kalau saja semua kisah benar-benar kembali berulang pada akhirnya, maka biarkan aku duduk sendiri di sini. Kutunggu saja hingga kisah itu berbalik, lalu temukanlah aku yang membatu.
Kalau saja waktu memang dapat diputar, aku takkan memutarnya ke belakang. Akan kuputar cepat ke depan saja, agar hari-hari panjang yang terus melumatku ini segera berujung.
Kalau saja suaraku menjelma desau angin, akan ada banyak kisah yang mengulur dari bait-bait bahasaku, untuk kemudian berhiliran di antara pucuk-pucuk rumput, sebelum lenyap dalam dirinya sendiri.
Kalau saja semua kisah benar-benar kembali berulang pada akhirnya, maka biarkan aku duduk sendiri di sini. Kutunggu saja hingga kisah itu berbalik, lalu temukanlah aku yang membatu.
Kalau saja waktu memang dapat diputar, aku takkan memutarnya ke belakang. Akan kuputar cepat ke depan saja, agar hari-hari panjang yang terus melumatku ini segera berujung.
Kalau saja, kalau saja aku mampu melupa, secepat laju kereta....
menjalani apa yang sekarang bisa kita jalani akan membuat semua menjadi lebih baik, yang telah lalu biarlah berlalu mba; ..
BalasHapusAssalamualaikum Nill, wah ternyata kamu suka sastra juga yah, punya koleksi karya sastra?
BalasHapusKalau saja aku ketemu dik Nilla yg manis...wkwkwk
BalasHapuskerenn blog nyah :))
BalasHapuskunjungi & follow blog gue yah.
tar gue follback deh
irfanivan
Kurang satu tuh, kalau saja ada kantong ajaib Dora Emon. Kamu mau apa ?
BalasHapusSalam.. .
@Mas Rubiyanto : Ya......
BalasHapusTerima kasih ya.. :)
@Mbah Dukun : Apa kabar dok? Ya, aku suka sastra, tapi bukan kolektor karya sastra :). Malah ga punya buku sastra di rumah ^_^
@Kak Ami : Kalau saja aku bisa nemenin kakak main game sampe malem walaupun koneksinya lelet :P
@Irfan : Terima kasih ya.....
@Mood : Iyaaa, betul sekali :))
BalasHapusSalam kembali...
nice post
BalasHapus