aku mencintai jingga

saat semesta dinaungi semburat yang mempesona

jingga, semesta menjingga

ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,

mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari

wahai senja..

terimalah aku sebagai kabut

setia menantimu menyambut malam

menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam

meruntuhkan segala penat dan kesenduan

bersujud hanya untuk satu nama teragung

dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,

aku ingin pulang di kala senja

kembali pada kisahku yang terukir di langit

hening dan abadi.

Minggu, 14 November 2010

Selalu Ada Pilihan

Ada yang udah nonton film Mutiara Hitam? Satu dari rangkaian film televisi 20 Wajah Indonesia yang diproduksi oleh salah satu stasiun televisi swasta, yang bercerita tentang perjuangan anak-anak Papua untuk menggapai cita-cita mereka. Aku ga tau persis ceritanya seperti apa karena udah telat nontonnya ( Padahal udah pasang alarm. Tapi ternyata alarmnya diset satu hari setelah tanggal penayangan film tersebut. Inget hari tapi lupa tanggal.. -___- ) *tuing tuing...*

Salah satunya ada yang bercita-cita ingin pergi ke Jakarta dan menjadi seorang pemain sepak bola. Namun keinginannya ditentang oleh sang ayah karena menurutnya seorang atlit itu pada akhirnya tidak dihargai. Bahkan banyak atlit nasional yang saat ini karirnya berakhir dengan menjadi satpam, pedagang asongan, dan lain sebagainya. Sang ayah sendiri adalah mantan atlit, yang sedikit kecewa dengan perlakuan pemerintah. Dulu, ia dihargai karena menganggap telah mengharumkan nama bangsa. Namun saat ini ia hanya seorang nelayan Papua yang dikenal oleh orang-orang kota sebagai "Pembom Ikan". 

Ga terlalu banyak adegan film yang nempel. Selain karena udah telat, aku nonton sambil ngobrol di telfon dengan seseorang yang udah insaf begadang "katanya".... :P. Juga karena aku terlalu terbuai dengan keindahan Kepulauan Raja Ampat yang menjadi latar belakang film tersebut.

Terlepas dari semuanya, ada satu dialog yang membuatku tertegun sejenak. Seorang istri yang mengatakan pada suaminya bahwa tak ada penyesalan baginya karena telah memilih dia menjadi suaminya. Kira-kira dialognya seperti ini : " Harapan yang membuat saya bertahan sampai saat ini. Dan saya tidak pernah menyesal dengan apa yang telah saya pilih."

Pilihan. Hidup itu penuh dengan pilihan bukan? Berbicara tentang pilihan, lalu bagaimana dengan orang-orang yang dilahirkan dengan berbagai "keistimewaan", misalnya terlahir dengan kondisi tidak bisa melihat, tidak mampu berbicara, tangan atau kaki yang tidak tumbuh dengan sempurna dan berbagai kondisi lainnya. Bagaimana pula dengan orang-orang yang tadinya hidup normal, tiba-tiba dihadapkan pada keterbatasan yang akhirnya membuat hidupnya "terbatas" baik secara fisik atau non fisik. Apakah itu pilihan? Sama sekali bukan. Bahkan mungkin ada anggapan bahwa mereka "terpaksa" untuk menjalani pilihan yang telah dibuat oleh Tuhan. Benarkah demikian? Dulu, aku pasti menjawab "iya". Tuhan kok ga adil banget ya, memaksakan sesuatu yang tidak kita sukai. Dan dulu pula, ketika aku tenggelam dalam pemikiran seperti itu, aku dituntun untuk membaca sebuah tulisan yang akhirnya menjadi titik tolakku untuk bangkit dari keterpurukan. 

Tulisan itu berisi tentang seorang ibu berusia 31 tahun yang lumpuh karena tumor tulang belakang. Suatu hari ia mengirimkan surat kepada seorang narapidana yang bernama Waymon. Berikut isi suratnya :

Waymon yang terkasih,
Saya ingin Anda tahu bahwa saya terus memikirkan Anda sejak menerima surat Anda. Anda bercerita tentang betapa sulit hidup di balik jeruji besi, dan hati saya selalu beserta Anda. Tapi ketika Anda mengatakan bahwa saya mustahil membayangkan rasanya dipenjara, saya merasa terdorong untuk menjawab bahwa dugaan Anda salah.

Kebebasan ada bermacam-macam, Waymon. Begitu pula penjara. Kadang-kadang penjara kita tidak seperti yang dibayangkan oleh banyak orang.

Pada usia 31 tahun, suatu hari saya terbangun dan menemukan bahwa saya lumpuh total, saya merasa terperangkap, merasa seolah-olah dipenjara dalam tubuh yang tidak lagi memungkinkan saya berlari memintas padang penggembalaan atau berdansa atau menggendong anak saya. Untuk waktu yang lama saya terbaring demikian, berusaha tidak tenggelam dalam sikap iba diri. Saya bertanya kepada diri sendiri tentang apa enaknya hidup dalam keadaan demikian, bukankah akan lebih baik bila saya mati? Saya terus memikirkan keadaan keterpenjaraan ini, karena bagi saya seolah-olah telah kehilangan segala sesuatu yang berarti dalam hidup saya. Saya hampir putus asa.

Akan tetapi kemudian, pada suatu hari datanglah suatu kesadaran dalam diri saya bahwa, sesungguhnya, masih ada beberapa pilihan yang terbuka bagi saya dan bahwa saya mempunyai kebebasan untuk memilihnya. Haruskah saya tersenyum ketika bertemu anak-anak saya lagi atau haruskah saya menangis? Haruskah saya menyumpahi Tuhan atau sebaliknya memohon kekuatan tambahan kepada-Nya? Saya berusaha untuk memutuskan dan berusaha, selama hayat masih dikandung badan, untuk hidup semampu saya, untuk mencari cara mengubah pengalaman-pengalaman yang tampaknya negatif menjadi pengalaman-pengalaman positif, untuk mencari cara mengubah keterbatasan-keterbatasan fisik saya dengan memperluas cakrawala mental dan spiritual saya. Saya dapat memilih untuk menjadi teladan yang positif bagi anak-anak saya, atau menenggelamkan diri ke ketidakberdayaan dan mati, baik secara emosional maupun fisik.

Ada bermacam-macam kebebasan, Waymon. Bila kita kehilangan salah satu kebebasan, kita hanya tinggal mencari kebebasan yang lain.

Anda dan saya masih dikaruniai kebebasan memilih buku-buku yang baik, mana yang akan kita baca, mana yang akan kita singkirkan.

Anda dapat memilih melihat ke jeruji, atau melihat lewat jeruji. Anda dapat menjadi teladan bagi mereka yang lebih muda, atau bergabung dengan para pembuat onar. Anda dapat memilih mencintai Tuhan dan berusaha mengenal-Nya lebih baik, atau berpaling memunggunginya.

Bagaimanapun, Waymon, kita sama-sama menjalani keadaan ini.

-------------------------------------------------------------------

*Tertulis bahwa buku itu dibeli tahun 2001. Aku ingat saat itu masih libur setelah baru aja lulus SMP. Mama membelikan buku untuk mengisi waktu libur yang saat itu kuhabiskan di rumah, bolak balik rumah sakit dan tempat pengobatan alternatif*

Sampai sekarang, buku itu masih kusimpan. Kubaca ulang ketika aku nyaris lupa dengan pilihan-pilihan yang tersaji di sekelilingku. Apapun itu, apa pilihanmu hari ini kawan? ^_^

*Menulis sambil menyimak lagu "Ya Sudahlah" yang nyaring terdengar dari handphone abang yang lagi asik nyuci motornya ( untung bukan lagu India ) :D. Ketika mimpimu yang begitu indah, tak pernah terwujud, ya sudahlah. Saat kau berlari mengejar anganmu, dan tak pernah sampai, ya sudahlah. Apapun yang terjadi, ku kan slalu ada untukmu. Janganlah kau bersedih, cause everything is gonna be ok...( menyanyi dengan suara merdu kaya' kaleng dibanting )*

29 komentar:

  1. kita tak pernah memilih dilahirkan oleh siapa dan dimana. Namun siapapun ortu kita maka itu bak tangan Tuhan yg menyayangi kita, maka kita mematuhi n menyayanginya.

    dari lahirpun kita sudah disuruh memilih..., tetap tidur, atau belajar merangkak bahkan berlari...
    Ada kemauan pasti ada jalan..., menyikapi apa yg terjadi dengan berbesar hati dan tetap semangat menggali potensi.

    Tak ada manusia sempurna, ada kekurangan dan kelebihan, tergantung dimana yg akan kita asah agar lebih cemerlang...

    Sukses sll n tetap semangat...

    BalasHapus
  2. hihi..aku tau koq orang yg katanya mo insyaf begadang de...:p

    mmhhh kehidupan ini sangat beragam dimensinya..makanya banyak orang bilang bhw hidup itu misteri..segala yg kita hadapi kadang ga ngerti untuk apa..tp aku menyadari jg bhw setiap orang memiliki jalan dan hidup masing2..kita hanya sebatas menjalani kehidupan ini, dan berupaya, sambil mencari hikmah yang tersembunyi di setiap peristiwa, sambil berdoa memohon pada Sang Ilahi agar kita senantiasa diberikan kekuatan dlm mencari pilihan lain yg ada di sekeliling kita..

    aku yakin banget, Tuhan ngasih keistimewaan itu bukan tanpa sebab..dengan keistimewaan yg kita miliki, Tuhan pasti ngasih keistimewaan lainnya yg membuat kita berguna bagi sesama kita..

    tetap semangat ya adikku sayang...tiap orang memang selalu harus dicharge biar makin kuat lagi dlm memahami setiap kejadian yg menghampiri kita...

    BalasHapus
  3. TUHAN telah membuat hidup ini dengn seadil mungkin (karena memang DIA Maha Adil), tapi manusia menyikapi segala sesuatu dengan sudut pandang yang berbeda-beda sehingga muncullah banyak pemahaman dan penilain terhadap apa yang telah tergariskan.

    Membaca cerita di atas membuat saya banyak mengerti apa sebenarnya makna perjalana hidup, yang terpenting sekarang adalah bagaimana saya bisa mensyukuri hidup dan berusaha menentukan setiap pilihan dengan benar...

    Terimakasih Mbak.. :)

    BalasHapus
  4. Mantab mbak ...
    kita memang tak perlu menyesal dengan pilihan kita karena apa yang kita pilih itu adalah yg terbaik untuk kita ...

    kita akan lebih menyesal lagi bila kita tidk pernah memilih ...

    salam iif...

    BalasHapus
  5. setiap orang memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri yang dihadirkan ALLAH dengan segala hal yang pasti baik menurut ALLAH...

    tentang pilihan, tak perlu ada penyesalan dengan pilihan yang telah diambil walau mungkin akhirnya pilihan itu tak berakhir seperti yang kita inginkan karena dari segala hal ada hal yang bisa kita ambil baiknya ^^

    BalasHapus
  6. @Muza....Yup..^_^
    Manusia memang tidak ada yang sempurna, tapi ketidaksempurnaan itulah yang membuat seorang manusia itu menjadi sempurna. Berbesar hati dan selalu bersyukur dengan apapun...:)


    @Kak Diana....hihi...diem2 aja ya kak, mudah2an orangnya ga tau :D

    Iya kak. Karena Tuhan Maha Adil maka setiap apapun "yang diambil" dari kita, pasti Dia juga mempersiapkan sesuatu yang bahkan jauh lebih baik daripada sebelumnya, asalkan kita mau membuka hati. Pilihan-pilihan itu masih banyak. Satu pintu tertutup, banyak pintu lain yang terbuka.. :)

    *Lanjutan obrolan : Ga tau juga kak, kenapa aku dipanggil "upil". Mungkin karena aku imut kali ya..hihi*


    @Mas Sukadi....Terima kasih kembali mas.. :)
    Dan untuk itulah kita selalu memohon bimbingan-Nya dalam menentukan setiap pilihan yang akan kita ambil. Semua berawal dari sudut pandang kita. Dan Tuhan memberikan kebebasan pada kita untuk memberikan penilaian kepada apapun itu. Sesungguhnya pikiran-pikiran kita lah yang seringkali menyiksa diri sendiri..


    @Syaifullah Arifin....Salam kembali Iif ^_^
    "Tidak memilih" pun adalah sebuah pilihan. Dan semua ada konsekuensinya tersendiri.. :)


    @Inge....Iya, tak perlu ada penyesalan. Dalam setiap keputusan pasti ada pelajarannya tersendiri..^_^

    BalasHapus
  7. he he he... iya ya kak ... ^_^ maklum lah aq blm dlm ilmux ... 'n msih btuh ajaran 'n dukungan dri kakak kakak semua ...

    makasih... blogx aq follow ya...

    BalasHapus
  8. Jadi kita memang selalu bisa memilih ya mb.Intan, oleh sebab itu tdk boleh mengeluh dengan keadaan yg seterbatas apapun, karena setelah batasan ada harapan lain yang masih bisa digapai ^^

    BalasHapus
  9. asswrwb..hmmm, menghela nafas dl stlh baca. Stlh membacanya, ak jd sngt merasa bersalah pd Sang Khalik yg sdh memberi limpahan rahmatNYA. Nilla, ttplah tersenyum, krn senyummu adlh ibadah..membuat org lain senang. Dan tetaplah bermimpi....yg tinggi, tetaplah menulis..trs menulis, ak hrp suatu saat tulisan2 Nilla bs berwujud mnjd buku komersil..dan best seller.Amin.

    BalasHapus
  10. salam kenal buat owner blog ini, jgn lupa kunjungan ke blog saya bersama Kasih Sayang Ibu
    klik saya nama coretan rizal key xixixixix

    BalasHapus
  11. @Syaifullah Arifin....Kita saling mendukung yaa.. :))
    Makasi ya udah follow ^_^


    @Mba Winny....Iya mba..^_^
    Selalu bersyukur karena masih banyak pilihan yang ada..


    @Mba Tiwi....Wa'alaikumsalam WW Mba..
    Amin...makasi semangat, dukungan dan doanya ya mba.. :)


    @coretan rizal....Salam kenal kembali ya :)

    BalasHapus
  12. iyo... smo" kak ... thank's jga ..
    blsn coment di blog q : he he he ... shat bana Kak.. jadi Kakak urang padang ... iif tu indak di padang tu bana do kak.. tapi di Pasaman Barat ... cuma kalau d fb kn alun tercantum lai Pasaman barat ..
    he he he... Uni dmnax ni ???
    tapi awak punyo tampek di jati ...

    BalasHapus
  13. inspiring....
    tetep semangat berusaha,,,,apapun hasilnya nanti...

    BalasHapus
  14. hai Nilla.. salam kenal...
    aku suka tulisanmu.. cara kita memandang sesuatu kadang terbatas dengan sempitnya pengetahuan, jadinya pikiran dangkal, mengeluh seringkali jadi cerminan perilaku. Jikalau memilih untuk membuka diri akan pengetahuan yang bermanfaat sekiranya lebih mungkin bagi kita untuk memaknai dan menghormati hidup. Bukankah tidak ada satu pun yang diciptakan sia-sia oleh-Nya?

    BalasHapus
  15. oh iya..aku follow yaa...^^

    BalasHapus
  16. ceritanya bagus Sist *padahaL enggak baca* :D

    Om Dek sudah terbebas dari semua, kini sedang menikmati kebebasan tersebut. begitupun dengan upiL, semoga bisa terbang bebas ke awan bersama Om Dek yang udah gemuk Lagi :P

    *mendadak upiL kok jadi ngetop yah, banyak pengunjung baru. jangan-jangan...??!!!

    BalasHapus
  17. assalamualaikum ,laaah.. kok belum ada ya komen ku? apa salah kemarin ya dik??? maklum.. coba komen pake hp, hehehehehe.. klo gitu komen lagi aaah....

    Hidup itu memang bukanlah sebuah jalan lurus sis, banyak persimpangan dan memerlukan juga banyak pemikiran untuk menentukan dan memilih... dan setiap pilihan akan ada makna sekaligus akibatnya, so.. klo aku sih, klo dah menetapan pilihan, ya monggo...jangan pernah ada kata menyesal.. Semangat!!!

    btw, mau ngucapin Selamat Idul Adha, Mohon maaf lahir bathin ya dik... klo soal PC nya aku doain cepat sembuh... tenang saja, kita masih punya FB tuk bersilaturahmi.. ^^

    BalasHapus
  18. @Iif....Iya, kakak urang Padang :))
    Tapi dari kecil tinggal di Jakarta. Pasaman....kakak alun pernah ka situ lai do..hehe


    @Riesta....Thanks sista ^_^


    @Adenofa....Hai...salam kenal kembali ya ^_^
    Bener banget, tidak ada ciptaan-Nya yang sia-sia. Di balik semua yang terjadi pasti ada pelajaran dan hikmah, selagi kita mau untuk terus menggalinya.

    Trims yaa.. :)


    @Om Dek....Jangan-jangan apa Om Dek? :P
    Baca atau ga, buat Om Dek sama aja..hihi

    *Horeee...ada yang udah gemuk lagi. Makanya jangan begadang terus :D*


    @Kak Ami....Wa'alaikumsalam kak..

    Wah, ngumpet komennya yang dari handphone ya kak :D
    Yup, jangan ada kata menyesal. Itu kan pilihan kita, dan setiap pilihan ada konsekuensinya tersendiri. Dan juga ada banyak hal-hal indah di dalam pilihan-pilihan itu ^_^

    Selamat Idul Adha juga ya kak..mohon maaf lahir dan batin.

    *Amin....semoga kak. Aku kangen mampir ke Cerita Hujan, tapi PC nya masih terselubung "awan hitam"..hehe*

    Makasi ya kakakkuuu... ^^

    BalasHapus
  19. jangan2 upiL udah jadi seLeb nih, seLeb kuLit 88 :P

    *hehehe..., sekarang piyutnya udah nonghoL dan pipinya agak tembem :))

    BalasHapus
  20. Sungguh suatu bacaan yang bagus untuk direnungi dan diikuti kebenarannya.
    Tetap sehat, tetap semangat yah. Salam.. .

    BalasHapus
  21. " Harapan yang membuat saya bertahan sampai saat ini. Dan saya tidak pernah menyesal dengan apa yang telah saya pilih."


    suka banget dengan kalimat ini!!!
    like this!!!

    BalasHapus
  22. Widih... ini postingan terlama yg pernah kubaca disini hhe.. tapi seru hhe.. kebetulan aku blum nonton filmnya... kaya denias gitu ya?

    Hemmm... hidup emank penuh pilihan...

    aduh kata2 terakhirnya haha.. untung bukan lagu india wkwkw... :P

    met weekend nilla :P

    BalasHapus
  23. Hmmm.. rindu aku akan senja di sini, ambil posisi lagi aaah.. (sambil gelar tikar.com)

    Belum ada posting yang baru ya dik?? masih menentukan pilihankah??? keep smile ya..... ^_^

    BalasHapus
  24. ketika keinginan jauh tergapai dan mimpi tak tercapai, sering juga kita malah menemukan hal baru dalam kesempatan yang ada. Syukuri dan senantiasa belajar :)

    BalasHapus
  25. @Om Dek....Seleb kulit 88??? Tengkyuuuuuu.. -____-'


    @Mood....Salam kembali Mood..^_^


    @Nova....Aku juga suka kalimat itu :)


    @Ferdinand....haha....kepanjangan ya tulisannya :D


    @Kak Ami....Wah, iya nih kak...masih bingung menentukan pilihan. Ditunggu yaaa.. :))


    @Mas Inung....Yup, betul mas.."Syukuri dan senantiasa belajar". :)

    BalasHapus
  26. mengambil keputusan berarti siap menghadapi resikonya...
    kita semua selalu mempunyai pilihan mbak...

    BalasHapus
  27. Oh... ndak ba'a ge tudo kak ..
    iif pun insyaallah thn dpan ka jakarta kak... pai kuliah klau di beri izin ma Allah ... lau indak ma di Padang juo ...
    bilo terakhir ka Padang kak ..

    BalasHapus
  28. @Vivieck....Ya, pilihan itu ada untuk semua orang :)


    @Iif....Selamat datang di Jakarta kalau gitu ^^

    BalasHapus
  29. he he he: iya kak gundarma itu dmn kak ??? sebenarx sih aq blm tau mau milih apa krna menrut aq aq lbh sering d computer aja mkax aq mau ambil compter ...

    BalasHapus