Ketahuilah perihal hidup sejati
manusia hidup di dunia
ibarat hanya singgah untuk minum
ibarat burung terbang
lepas tinggalkan kurungan
di mana nanti hinggap
janganlah keliru
ibarat orang bertandang
saling tengok toh akhirnya harus pulang
pulang ke asal mula.
Syair di atas adalah penggalan dari sebuah tembang Jawa. Kehidupan ini adalah fana, hanya sebentar, yaitu ibarat singgah untuk minum. Pada waktunya, segala sesuatu akan kembali pada-Nya, pada Sang Maha Pencipta. Kembali ke asal mula.
Senja....dunno why....i love it.... dan aku ingin pulang di kala senja, ketika matahari merendah pada sang malam...
aku mencintai jingga
saat semesta dinaungi semburat yang mempesona
jingga, semesta menjingga
ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,
mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari
wahai senja..
terimalah aku sebagai kabut
setia menantimu menyambut malam
menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam
meruntuhkan segala penat dan kesenduan
bersujud hanya untuk satu nama teragung
dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,
aku ingin pulang di kala senja
kembali pada kisahku yang terukir di langit
hening dan abadi.
saat semesta dinaungi semburat yang mempesona
jingga, semesta menjingga
ketika lamat-lamat suara adzan menghitung detak jantung,
mengukir sebuah kata perpisahan kepada hari
wahai senja..
terimalah aku sebagai kabut
setia menantimu menyambut malam
menundukkan hati dalam-dalam hanya untuk Sang Pemilik Alam
meruntuhkan segala penat dan kesenduan
bersujud hanya untuk satu nama teragung
dan ketika jingga menutup tabir untuk hari ini,
aku ingin pulang di kala senja
kembali pada kisahku yang terukir di langit
hening dan abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar